Sunday 22 October 2017

Prinsip kerja transformator berdasarkan hukum forex


Pengertian Transformer atau Trafo Transformador atau sering disebut trafo adalah suatu peralatan listrik yang memindahkan energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan ímã berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Trafo digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunanya dalam sistem tenaga yaitu dengan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis Untuk tiap tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh. Prinsip Cara Kerja Transformador Prinsip kerja transformador adalah berdasarkan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan ímã dan sebaliknya medan ímã dapat menimbulkan arus listrik. Bila pada salah satu kumparan pada transformador diberi arus listrik bolak balik maka jumlah garis gaya ímã berubah ubah akibatnya pada kumparan primer terjadi induksi. Kumparan sekunder menerima garis gaya ímã dari kumparan primer terjadi yang jumlahnya juga berubah ubah. Maka pada kumparan sekunder juga timbul induksi dan akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan. Jenis - Jenis Transformator 1. Menurut Pasangan Lilitan Berdasarkan pasangan lilitannya transformador dibedakan menjadi 3 macam yaitu. - transformador 1 lilitan Pada transformador satu lilitan, lilitan primer bagian dari lilitan sekunder atau sebaliknya. Transformador satu lilitan sering disebut juga sebagi auto transformator. - transformador 2 lilitan Transformador dua lilitan mempunyai dua lilitan yaitu sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rentah. - transformador 3 lilitan Trafo tiga lilitan terdiri dari lilitan primer, lilitan sekunder dan lilitan tersier dan masing masing berdiri sendiri pada tegangan yang berbeda. 2.Menurut Fungsinya - Transformador Tenaga Transformador Tenaga ini dibedakan menjadi dua yaitu passo (menaikkan tegangan) e desista (teur de Menurunkan) - Transformador Pengukuran Trafo pengukuran dibagi menjadi dua yaitu Trafo arus dan Trafo tegangan 3. Menurut Phasa nya - Transformador satu Phasa - Transformador tiga Phasa Sumber. Masuklis201701pengertian-dan-prinsip-cara-kerja. htmlTransformador atau trafo adalah suatu alat listrik yang memindahkan energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan ímã berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Trafo digunakan secara luas baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Penggunanya dalam sistem tenaga yaitu dengan dipilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis Untuk tiap tiap keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh. Apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi magnit dan apabila magnit tersebut dikelilingi oleh suatu belitano maka pada kedua ujung belitano tersebut akan terjadi beda tegangan mengelilingi magnit, sehingga akan timbul gaya gerak listrik (GGL ). Prinsip Kerja Transfor mator Prinsip kerja transformador adalah berdasarkan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan ímã dan sebaliknya medan ímã dapat menimbulkan arus listrik. Bila pada salah satu kumparan pada transformador diberi arus listrik bolak balik maka jumlah garis gaya ímã berubah ubah akibatnya pada kumparan primer terjadi induksi. Kumparan sekunder menerima garis gaya ímã dari kumparan primer terjadi yang jumlahnya juga berubah ubah. Maka pada kumparan sekunder juga timbul induksi dan akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan. Klasifikasi Transformator 1. Menurut Pemasangan 8226 Pemasangan dalam 8226 Pemasangan luar 2. Menurut Pendinginan, menurut cara pendinginannya dapat dibedakan sebagai berikut: a) Berdasarkan Fungsi dan pemakaian: 8226 Transformador mesin (untuk mesin-mesin listrik) 8226 Transformador Gardu Induk 8226 Transformador Distribusi b ) Berdasarkan Kapasitas dan Tegangan Kerja Dalam usaha mempermudah pengawasan dalam operasi, transformador dapat dibagi menjadi: transformador besar, transformador sedang, dan transformator kecil. Cara Kerja dan Fungsi Bagian-Bagian Transformador Suatu transformador terdiri atas beberapa bagian, yaitu: 8226 Bagian utama transformator 8226 Peralatan Bantu 8226 Peralatan Proteksi Setiap bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing, dan untuk detailnya anda juga dapat membaca artikel mengenai komponen-komponen transformador di Sini 1. Transformador de bagas utama, com um toque diferente: Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang ditimbulkan oley arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oley arus pusar atau arus eddy (corrente de Foucault). B) Transformador Kumparan Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan, dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Pada transformator terdapat kumparan primer de kumparan sekunder. Jika kumparan primer dihubungkan dengan teganganarus bolak-balik maka pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi tegangan dan arus. C) Kumparan tertier Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut, kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator synchrone, kapasitor shunt de shunt de reator, namun demikian tidak semua transformador daya mempunyai kumparan tertier. D) Transformador Minyak Sebagian besar dari transformador tenaga memiliki kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformador, terutama pada transformador-transformador tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak transformador mempunyai sifat sebagai mídia pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki Daya tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai mídia pendente em isolasi. Transformador de Minyak harus memenuhi persyaratan, 8 anos de idade: 8226 kekuatan isolasi tinggi 8226 penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat 8226 viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendente em menjadi lebih baik 8226 Titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan baha 8226 tidak merusak bahan isolasi padat 8226 sifat kimia yang estabil Hubungan antara kumparan transformador ke jaringan luar melalui sebuah bucha, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolador, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut Transformador dengan tangki. F) Tangki dan konservator Pada umumnya bagian-bagian dari transformador yang terendam minyak transformador berada atau (ditempatkan) di dalam tangki. Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki dilengkapi dengan sebuah konservator. 2. Peralatan Bantu Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi transformator, maka untuk mengurangi adanya kenaikan suhu yang berlebihan tersebut pada transformador perlu juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan panas keluar transformator. Media yang digunakan pada sistem pendente em dapat berupa udara, gás, minyak e ar. Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara: 8226 Alamias (natural) 8226 Tekananpaksaan (forçado). B) Tap Changer (torneira perubah) Tap Changer adalah perubah perbandingan transformador untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan jaringanprimer yang berubah-ubah. Dipat Dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban (na carga) atau dalam keadaan tak berbeban (fora da carga), dan tergantung jenisnya. C) Alat pernapasan Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformador maupun suhu udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak transformator akan selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus pada minyak transformador, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis. Untuk mengawasi selama transformador beroperasi, maka perlu adanya indicador yang dipasang pada transformador. Indikator tersebut adalah sebagai berikut: 8226 indikator suhu minyak 8226 indikator permukaan minyak 8226 indikator sistem pendingin 8226 indikator kedudukan tap, dan sebagainya. 3. Peralatan Proteksi a) Relé Bucholz Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan transformador yang menimbulkan gas. Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah: 8226 Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam phasa 8226 Hubung singkat antar phasa 8226 Hubung singkat antar phasa ke tanah 8226 Busur api listrik antar laminasi 8226 Busur api listrik karena kontak yang kurang baik. B) Relai Tekanan Lebih Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relé Bucholz. Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini berupa membran yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai pengaman tangki transformador terhadap kenaikan tekan gás yang timbul di dalam tangki yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rentah dari kekuatan tangki transformator c) Relai Diferensial Transformador Berfungsi mengamankan transformador terhadap gangguan di dalam, antara lain adalah kejadian flash sobre antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitano dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan. D) Relai Arus lebih Berfungsi transformador de mengamankan jika arus yang mengalir melebihi dari nilai yang diperkenankan lewat pada transformador tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. Arus lebih ini dideteksi oleh transformador arus atau transformador de corrente (CT). E) Relai Tangki Tanah Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformador bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator. F) Relai Hubung Tanah Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformador jika terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah. G) Relai Thermis Alat ini berfungsi untuk mencegahmengamankan transformador dari kerusakan isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan oley arus lebih. Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah kenaikan suhu.

No comments:

Post a Comment